Mengapa begitu? Mengapa cabe rasanya pedas? Rasa pedas pada cabe muncul karena zat kapsaisin atau
capsaicin yang membuat isyarat yang sama bagi otak seperti saat kulit terkena panas. Berbeda dengan panas, rasa panas dari lidah ini hanya sebuah rasa, bukan panas terbakar yang sesungguhnya bukan panas layaknya seperti terbakar api.
Buah cabai, ketika cabe dibuka atau dibelah, di dalamnya terdapat plasenta, yaitu berupa bunga karang berwarna putih, penghubung antar biji cabai, yaitu benda yang mengandung zat capsaicin.
Capsaicin inilah yang menimbulkan sensasi terbakar dan nyeri pada lidah.
Capsaicin ini seperti minyak dan menyengat sel-sel pengecap yang terdapat pada lidah manusia.
Nama kimia capsaicin adalah (E)-N-(4 hidroksi-3-rretoksiphenilmetil) 8-metil-6-none amida; trans-8 meti-N-Vinilil-6-noneamida; N(4 hidroksi-3-metoksi benzil)-8-metil none –trans-6-amida; C18H 27 NO 3. Kapsaisin (8-metil-N-vanilil-6-nonenamida) termasuk di dalam
Kapsaisinoid, yaitu zat kimia yang menimbulkan rasa pedas yang ada dalam
tumbuh-tumbuhan, seperti cabai.
Tahukan kita, bahwa tidak semua makhluk hidup bisa merasa sensasi pedas yang ditimbulkan oleh cabai? Ada hewan yang tidak bisa merasakan pedasnya cabai. Berbeda dengan burung, tupai atau bajing sangat peka terhadap sensasi pedas yang ditimbulkan oleh cabai. Oleh karena itu para penangkar burung sering mencampur makanan dengan kapsaisin
agar tidak dimakan binatang pengganggu.
Rasa sensasi pedas
Capsaicin yang ditimbulkan oleh cabai digunakan oleh kepolisi untuk membubarkan dan menggendalikan massa demonstran yang anarkis. Cairan kapsaisin ini lazim disebut "gas air mata", yang dapat membuat iritasi orang.
Rasa pedas ini diukur dengan skala yang disebut Scoville. Kapsaisin murni mengandung 15 juta Scoville. Menurut Guinness Book of Records, cabai paling pedas adalah jenis Red savina habanero dengan ukuran 577 ribu unit Scoville. Tetapi ada klaim sejenis cabai di India, Naga jolokia yang mencapai 855 ribu Scoville.
Kapsaisin adalah kapsaisinoid yang utama di dalam cabai yang diikuti oleh dihidrokapsaisin. Dua campuran ini juga adalah kapsaisinoid yang dua kali lebih panas dari nordihidrokapsaisin, homodihidrokapsaisin, dan homokapsaisin.
Kapsaisin adalah zat nonpolar, tidak bisa dicampur air, persis seperti minyak. Jadi jika terasa pedas tidak akan sembuh dengan meminum air karena kapsaisin tidak larut, bahkan dengan air kapsaisin bisa merata di dalam rongga mulut. Cara terbaik menghilangkan pedas adalah dengan lemak atau minyak. Kedua zat itu melarutkan kapsaisin sehingga mudah lenyap dari dalam mulut. Kapsaisin juga memiliki efek antikoagulan. Susu juga dapat digunakan untuk menghilangkan rasa pedas. Kasein dalam susu memilki kemampuan menyerap dan menggumpalkan kapsaisin yang ada di lidah.
Cara mengatasi rasa panas atau sensasi pedas yang disebabkan oleh cabai dapat kita lakukan dengan:
- Memakan makanan yang mengandung kasein, yaitu zat yang dapat melarutkan capsaicin sehingga rasa pedas pada lidah akan berkurang. Contoh makanan yang mengandung kasein adalah susu bubuk, nasi, dan roti tawar.
- Memakan makanan yang mengandung minyak, karena minyak dapat melarutkan capsaicin.
Hal-hal yang harus dihindari ketika kita merasakan sensasi pedasnya cabai adalah jangan meminum minuman bersoda, karena minuman bersoda hanya akan menambah rasa sensasi pedas dan panas menjadi semakin hebat.